Prosesi Peminangan Menurut Adat Di Nagari Talawi Kecamatan Talawi Kota Sawah Lunto Dalam Perspektif Hukum Islam

Abstract

ABSTRAK

ARIF BUDIARTA, NIM. 12 201 019, Judul Skripsi “PROSESI PEMINANGAN MENURUT ADAT DI NAGARI TALAWI KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAH LUNTO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM”, Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar tahun 2018. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah prosesi peminangan secara adat yang dilakukan oleh masyarakat Nagari Talawi Kota Sawah Lunto, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan prosesi peminangan menurut adat di Nagari Talawi Kecamatan Talawi Kota Sawah Lunto, dan bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap prosesi peminangan menurut adat di Nagari Talawi Kecamatan Talawi Kota Sawah Lunto. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan prosesi peminangan menurut adat di Nagari Talawi Kecamatan Talawi Kota Sawah Lunto, dan Untuk mengetahui serta menjelaskan tinjauan Hukum Islam terhadap prosesi peminangan menurut adat di Nagari Talawi Kecamatan Talawi Kota Sawah Lunto. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah mampu memperkaya wacana intelektual bagi para peminat dan pengkaji Hukum Islam Khususnya dalam bidang perkawinan dan diharapkan dapat berguna untuk dijadikan bahan acuan penelitian berikutnya. Penulis menggunakan jenis penelitian field risearch berkaitan dengan prosesi peminangan menurut adat di Nagari Talawi Kecamatan Talawi Kota Sawah Lunto dalam Perspektif Hukum Islam. Sebagai sumber data primer atau sumber data utamanya langsung diperoleh di lapangan, yaitu Mamak, Datuak, orang tua yang melakukan peminangan dan para calon melakukan peminangan yang terlibat dalam prosesi peminangan. Sedangkan sumber data sekundernya penelitian kepustakaan dan dokumen, yang merupakan hasil penelitian dan pengelolaan orang lain yang sudah tersedia dalam bentuk buku-buku atau dokumen. Hasil penelitian di lapangan adalah pelaksanaan prosesi peminangan di nagari Talawi berawal dari marosok, baretong, dan timbang tando. dalam acara tombang tando ada sebuah proses yang disebut pengisian katidiang, pengisian katidiang ini merupakan bentuk dari tradisi turun temurun yang terus dijaga dan dipandang baik oleh seluruh masyarakat yang ada di nagari Talawi. Pengisian katidiang adalah suatu proses dimana pihak keluarga calon pengantin laki-laki mengisi katidiang yang telah disediakan oleh pihak keluarga calon pengantin perempuan, dengan uang senilai satu set isian kamar pengantin atau pada saat pengisian katidiang tersebut pihak keluarga calon pengantin laki-laki langsung menyerahkan satu set isian kamar berupa tempat tidur, kasur, lemari, meja rias dan perlengkapan kamar lainnya kepada pihak keluarga calon pengantin perempuan ditambah dengan satu set pakaian sapatagak (lengkap). ‘Urf yang terdapat didalam tradisi pengisian katidiang ini adalah ‘Urf Shahih karena tradisi tersebut berdampak baik terhadap kaum perempuan yang lemah, serta adanya penghormatan yang diberikan oleh pihak keluarga kepada pihak laki-laki yang mengisi katidiang. Dengan adanya dampak baik tersebut maka penulis menggolongkan tradisi pengisian katidiang ini kedalam ‘Urf sahih.