Abstract:
Penelitian ini didasari oleh adanya siswa yang hasil belajarnya tinggi sedangkan motivasi berprestasinya rendah dan hasil belajar siswa rendah sedangkan motivasi berprestasinya tinggi. Hal ini, peneliti temukan di kelas XI SMA N Lintau Buo. Untuk memecahkan masalah tersebut, dilakukan penelitian dengan mencari seberapa besar hasil belajar matematika dipengaruhi oleh kecerdasan emosional yang ditinjau dari motivasi berprestasi siswa dan faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar matematika rendah sedangkan motivasi berprestasinya tinggi dan sedang, hasil belajar tinggi sedangkan motivasi berprestasinya sedang dan rendah, dan hasil belajar sedang sedangkan motivasi berprestasinya tinggi dan rendah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA1 dan XI IPS2 yang berjumlah 56 siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah pengisian angket kecerdasan emosional yang ditinjau dari motivasi berprestasi siswa yang terdiri dari 29 pernyataan berupa 16 butir pernyataan positif dan 13 butir pernyataan negatif. Teknik analisis data kuantitatif yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 18, dan analisis data kualitatif yang digunakan adalah wawancara.
Secara umum, hasil data kuantitatif menunjukkan bahwa di dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional yang ditinjau dari motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar matematika sebesar 28,26 % dengan persamaan regresinya Y = 11,31 + 0,79X dan t = 4,61. Sedangkan hasil data kualitatif menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika berdasarkan kecerdasan emosional yang ditinjau dari motivasi berprestasi siswa, yaitu: 1) faktor internal: a) kurang teliti dalam mengerjakan soal, b) kondisi tubuh kurang fit, c) kurang belajar, apalagi mengulangi pembelajaran dirumah, d) kurang paham materi, karena kurang minat dan motivasi kurang, e) kurang tekun berlatih, f) sering mengikuti kegiatan ekstra, g) kurang keterlitian ketika mengisi angket motivasi, dan h) pemikiran yang kurang stabil. 2) faktor eksternal: a) kondisi lokal yang kurang baik, karena teman-teman yang meribut, b) jam pelajaran yang diberikan kurang, hal ini dapat dirasakan ketika menjelang akhir semester, c) kelurga yang mendukung, d) mengikuti bimbel, e) pengaruh tetangga yang berisik ketika belajar, f) terbiasa dengan menggunakan alat bantu, dan g) lingkungan disekitar sekolah yang kurang baik.