Abstract:
Gerakan radikalisme Islam, terutama di kawasan Timur Tengah yang mayoritas berpenduduk muslim, menyebabkan terjadinya image negatif terhadap Islam yang selama ini dipromosikan sebagai agama cinta damai dan toleran. Fenomena yang buruk tersebut jelas bukan mencerminkan ajaran Islam yang sebenarnya, karena hakikat ajaran Islam adalah membawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Tulisan ini merupakan hasil penelitian literer penulis yang terkait dengan epistemologi kaum radikalisme muslim dari berbagai aliran yang memiliki kesamaan sudut pandang dalam memahami ajaran Islam. Model epistemologi kaum radikalis muslim dalam memahami ajaran Islam tersebut ternyata sangat memengaruhi perilaku kebaragamaannya dalam kehidupan sosial yang berujung pada sikap eksklusif, radikal, dan ofensif, baik kepada sesama muslim yang berbeda pandangan maupun kepada nonmuslim. Penelitian ini bertujuan untuk menguak keunikan epistemologi kaum radikalisme muslim di dalam memahami al-Qur’an dan hadis, sehingga mengubah wajah Islam yang hakiki (rah}matan li al-‘a>lami>n) menjadi wajah yang seram, sangar, dan menakutkan. Pendekatan hermeneutika digunakan penulis dalam menganalisis data-data dokumenter yang dikumpulkan untuk dapat mengungkap latar belakang historis, sosiologis, ataupun filosofis epistemologi kaum radikalisme muslim. Temuan penelitian ini adalah bahwa kaum radikalisme muslim hanya berpegang pada al-Qur’an dan hadis yang dipahami secara literal, harfiah, dan skriptural, sehingga melahirkan pemahaman, fanatik, eksklusif, dan hitam-putih.