Abstract:
Arief Ramadhan Putra. NIM. BK 13 108 017 judul Skripsi “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU BK DENGAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN KONSELING KELAS XI DI SMAN 2 BATUSANGKAR”, ,Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, 2018. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah masih ada siswa yang memiliki minat yang rendah untuk mengikuti layanan konseling yang disebabkan memiliki persepsi yang kurang baik terhadap kompetensi sosial guru BK. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru BK dengan minat siswa mengikuti layanan konseling kelas XI di SMAN 2 Batusangkar. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang ada di SMAN 2 Batusangkar yang berjumlah 237 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling atau penentuan sampel secara acak dan semua populasi mendapat kesempatan yang sama tanpa pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi pertimbangan peneliti yaitu siswa yang telah mengikuti layanan konseling. Sample yang peneliti ambil yaitu 20% dari total populasi sebanyak 47 orang yaitu terdapat 5-6 orang dari masing-masing kelas XI. Peneliti menggunakan skala Likert untuk memperoleh data tentang persepsi siswa dan minat siswa. Analisis data yang digunakan adalah teknik uji korelasional Product Moment yang penulis olah secara manual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru BK dengan minat siswa mengikuti layanan konseling kelas XI di SMAN 2 Batusangkar dengan indeks korelasi positif. Hal ini dapat dilihat dari rhitung yang diperoleh lebih besar dari rtabel dalam taraf signifikansi 5%. Kesimpulan penelitian ini adalah semakin baik persepsi siswa maka semakin tinggi minat siswa mengikuti layanan konseling, dan semakin tidak baik persepsi siswa maka semakin rendah minatnya mengikuti layanan konseling.