Abstract:
Hasil belajar IPA peserta didik khususnya kelas VIII MTsN Sungayang masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian peserta didik kelas VIII MTsN Sungayang tahun pelajaran 2015/2016. Rendahnya hasil belajar IPA peserta didik disebabkan karena proses pembelajaran masih berpusat pada guru dengan menggunakan strategi dan model pembelajaran yang tidak bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik setelah diberikan kombinasi strategi pembelajaran SQ4R dengan model Talking Stick di kelas VIII MTsN Sungayang lebih baik dari pada hasil belajar yang tidak menggunakan strategi SQ4R.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, dengan rancangan Posttest Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII MTsN Sungayang yang terdiri atas 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling, sampel yang terpilih adalah kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan tes hasil belajar ranah kognitif berupa tes pilihan ganda sebanyak 25 butir soal.
Dari hasil tes akhir yang dilakukan dalam penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA peserta didik pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen 77.06 sedangkan pada pada kelas kontrol 70.93 dan persentase ketuntasan pada kelas eksperimen 64%, pada kelas kontrol 44%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar biologi peserta didik dengan penerapan kombinasi strategi pembelajaran SQ4R (survey, question, read, reflect, recite, review) dengan model talking stick pada materi gerak pada tumbuhan lebih baik dari pada hasil belajar biologi peserta didik tanpa menggunakan penerapan kombinasi strategi pembelajaran SQ4R (survey, question, read, reflect, recite, review) dengan model Talking Stick di kelas VIII MTsN Sungayang.