Abstract:
Pengembangan LKS Pembelajaran IPA Terpadu Model Nested pada Materi Sistem Pernapasan pada Manusia Kelas VIII MTs Muhammadiyah Pondok Pesantren Ma’alip Sungai Jernih Kabupaten Pasaman Barat
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya LKS untuk pembelajaran biologi model nested di MTs Muhammadiyah Pondok Pesantren Ma’alip Sungai Jernih. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru atau teacher center, minimnya buku pegangan dalam proses pembelajaran dan buku yang tersedia di perpustakaan sedikit dan siswa hanya berpedoman pada satu buku yaitu Buku teks nuri yang berisi ringkasan materi dan evaluasi yang belum memenuhi kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang beragam serta buku LKS pista yang kurang menarik karena lebih banyak menampilkan materi dari pada latihan-latihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperolah suatu produk berupa LKS pembelajaran IPA Terpadu model nested yang valid dan praktis.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research of Development). Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yaitu define, design, develop dan disseminate. Dengan prosedur penelitian yang dilakukan sebanyak tiga tahap yaitu tahap pertama yaitu define meliputi obsevasi dan wawancara dengan guru IPA kelas VIII MTs Muhammadiyah PP Ma’alip Sungai Jernih , menganalisis silabus IPA kelas VIII semester satu dan mereview literature tentang LKS tahap kedua design dan ketiga tahap develop (pengembangan). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui lembar validasi, observasi, angket dan wawancara. Untuk instrumen penelitian digunakan lembar validasi, lembar observasi, lembar angket dan pedoman wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan dua cara. Lembar validasi dan angket dianalisis dengan mencari persentase, sedangkan hasil observasi dan wawancara dianalisis dengan teknik deskriptif. Setelah itu ditentukan kualitas dari produk yang dikembangkan.
LKS pembelajaran IPA Terpadu model nested berdasarkan kurikulum KTSP yang dihasilkan bersifat sangat valid dengan persentase penilaian sebesar 86.11%. Hasil uji praktikalitas melalui angket respon dikategorikan sangat praktis dengan persentase penilaian 81.87%, sedangkan uji praktikalitas yang dilakukan melalui observasi dan wawancara, LKS dikatakan sangat praktis setelah diolah dengan teknik deskriptif. Dengan demikian kualitas produk hasil pengembangan dapat dikatakan valid dan sangat praktis berdasarkan hasil uji validitas dan uji praktikalitas yang telah dilakukan.