Abstract:
Penelitian ini didasari oleh perbedaan akan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematis. Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan Nurman, diketahui bahwa setiapsiswamemiliki proses berpikir ataualurberpikiryangberbeda dalam menyelesaikanmasalah. Hal ini juga peneliti temukan di kelas VII MTsN Batusangkar, dimana cara berpikir siswa berbeda dalam menyelesaikan masalah matematis, sehingga metakognisi yang dimiliki masing-masing siswa juga berbeda. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengenali, mengetahui dan mengidentifikasitingkat metakognisi siswa pada kemampuan pemecahan masalah matematis. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam bagaimana tingkat metakognisi pada kemampuan pemecahan masalah matematis untuk siswa yang memiliki skor tinggi, sedang dan rendah.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa Kelas VII. 4 di MTsN Batusangkar yang berjumlah 29 orang. Data yang dikumpulkan berupa data tes kemampuan pemecahan masalah matematisyang terdiri dari 3 soal, masing-masing soal terdiri dari 3 butir soal yang berbentuk soal essay serta hasil wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis, studi hasil kerja siswa dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dengan prosedur mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis data tes dan wawancara menunjukkan bahwakemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki skor tinggi berada pada kategori sangat memuaskan dan tingkat metakognisi pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa tergolong pada tingkat strategic use.Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki skor sedang berada pada kategori memuaskandan tingkat metakognisi pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa tergolong pada tingkat aware use, sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memiliki skor rendah berada pada kategori kurang memuaskan dan tingkat metakognisi pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa tergolong pada tingkat tacit use.