Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan adanya anggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang kurang disukai siswa karena siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, tidak menarik dan membosankan, hal ini tidak lain dan tidak bukan karena kemampuan penalaran matematis siswa kurang memuaskan. Penalaran matematis sangat dibutuhkan dalam menjawab soal siswa diminta dapat bernalar dengan menghubungkan konsep-konsep yang dipahami sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, diperoleh informasi bahwa guru kelas VII jarang memunculkan kemampuan penalaran siswa, ini dapat terlihat ketika dalam proses belajar mengajar dan ketika guru memberikan soal kepada siswa, guru menuntun siswa dalam menjawab soal. Hal ini mengakibatkan kurangnya pengalaman siswa dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan kemampuan penalaran matematis sehingga mengakibatkan siswa kurang mampu dalam meningkatkan kemampuan penalarannya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.1 SMPN 2 Batusangkar. Data yang dikumpulkan berupa data tes kemampuan penalaran matematis pada soal open ended serta hasil wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tulisan dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dengan prosedur mereduksi data, analisis hasil kerja, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Setelah itu, dilakukan validasi dengan menggunakan triangulasi data.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: indikator kemampuan penalaran pada soal open ended yang pertama yaitu menyajikan pernyataan matematika ke dalam bentuk lisan, tertulis dan gambar tergolong sangat memuaskan. Indikator mengajukan dugaan tergolong cukup memuaskan. Indikator manipulasi matematika tergolong cukupmemuaskan. Indikator memberikan alasan terhadap solusi, kemampuan siswa untuk indikator ini sudah tergolong cukup memuaskan. Indikator menarik kesimpulan dari pernyataan, kemampuan siswa dalam indikator ini tergolong cukup memuaskan. Indikator memeriksa kesahihan suatu argumen, kemampuan siswa dalam indikator ini tergolong cukup memuaskan.Jadi, dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian siswa yang mampu dalam menyelesaikan tes kemampuan penalaran pada soal open ended. secara keseluruhan rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa pada soal open ended masih dalam kategori cukup memuaskan (52%), artinya masih ada beberapa indikator kemampuan penalaran matematis siswa yang dimiliki siswa belum lengkap sesuai kriteria yang diharapkan.