Abstract:
Strategi pembelajaran inkuiri dan pembelajaran berbasis masalah
merupakan suatu strategi yang sama-sama menarik dan cocok untuk diterapkan
dalam pembelajaran fisika. Pada strategi pembelajaran inkuiri siswa dituntut
untuk berpikir secara kritis dan analitis dalam proses pembelajaran. Sedangkan
pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang mengaitkan
dengan kehidupan nyata siswa dalam kehidupan sehari-hari dalam proses
pembelajaran dan konvensional merupakan suatu pembelajaran yang banyak
didominasi oleh guru. Jadi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan hasil belajar fisika siswa antara startegi pembelajaran inkuiri dengan
pembelajaran berbasis masalah dan konvensional.
Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian
Randomized control Group Only design. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas X SMAN 1 2x11 kayutanam tahun pelajaran 2015/2016.
Teknik pengambilan sampelnya adalah teknik random sampling, kelas X7 sebagai
kelas eksperimen I, kelas X6 sebagai kelas eksperimen II dan kelas X4 sebagai
kelas kontrol. Materi yang digunakan adalah Besaran dan Pengukuran. Instrumen
yang digunakan yaitu tes hasil belajar yang berbentuk soal objektif untuk ranah
kognitif dan lembar observasi untuk ranah afektif sedangkan pengujian hipotesis
menggunakan uji-T.
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti laksanakan, diperoleh rata-rata
hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen I adalah 76.75, sedangkan rata-rata
hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen II adalah 74 dan rata-rata hasil belajar
siswa kelas kontrol adalah 64.52. Setelah dilakukan uji hipotesis diperoleh:
Pertama, hasil belajar fisika siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri
tidak berbeda signifikan dengan hasil belajar fisika siswa yang pembelajarannya
menerapkan pembelajaran berbasis masalah didapatkan thitung = 0.76 dan ttabel =
2.04. Karena thitung < ttabel maka hipotesis statistik ditolak (terima Ho). Kedua, hasil
belajar fisika siswa pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri berbeda
signifikan dengan hasil belajar fisika siswa yang pembelajarannya menerapkan
pembelajaran konvensional didapatkan thitung = 2.89 dan ttabel= 2.04 karena thitung >
ttabel maka hipotesis H1 diterima. Ketiga, hasil belajar fisika siswa pada penerapan
pembelajaran berbasis masalah berbeda signifikan dengan hasil belajar fisika
siswa yang pembelajarannya menerapkan pembelajaran konvensional didapatkan
thitung = 2.22 dan ttabel= 2.04 karena thitung > ttabel maka hipotesis H1 diterima. Jadi
dapat disimpulkan Pertama, strategi pembelajaran inkuiri tidak berbeda signifikan
dibandingkan dengan pembelajaran berbasis masalah. Kedua, strategi
pembelajaran inkuiri berbeda signifikan dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Ketiga, pembelajaran berbasis masalah berbeda signifikan
ii
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Pada ranah afektif strategi
pembelajaran inkuiri memiliki nilai rata-rata yang tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran berbasis masalah dan konvensional. Dengan nilai rata-rata 78.16,77.70 dan 71.80