Abstract:
Kerukunan hidup dan saling menyelamatkan pada dasarnya merupakan tujuan dan cita-cita bersama umat manusia di dunia. Namun dalam mewujudkannya ternyata tidak mudah. Dakwah merupakan salah satu cara melakukan perubahan sosial. Perilaku masyarakat yang melanggar norma dan etika yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat harus “diluruskan” agar dampak buruknya tidak menyebar dan menjadi “penyakit” kolektif. Masyarakat harus dibimbing dan diarahkan kepada hal-hal positif yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain. Realitas sosial memang selalu membutuhkan tuntunan spiritual agar sejalan dengan petunjuk Tuhan. Negara Indonesia yang plural penduduknya cenderung rawan terjadi konflik, khususnya agama. Konflik agama tidak hanya antar umat beragama, namun sering juga terjadi gesekan intern agama. Persoalan yang harus segera diperhatikan umat Islam di Indonesia dalam mewujudkan masyarakat plural dan integartif yaitu umat Islam harus mampu menahan diri dari hasrat alami manusia yaitu untuk berkuasa will to power, sehingga mampu bersikap toleran terhadap kelompok lain. Dalam hal ini, tentu saja peran negara yang positif dalam memberlakukan agama sangat dibutuhkan. Begitu juga peran para da’i dalam menyampaikan pesan dakwah kepada mad’u. Diharapkan para da’i yang selama ini menjadi panutan mad’u, mampu menyampaikan pesan dakwah yang baik dan benar tanpa mengklaim kelompok lain salah, sehingga akan terwujud toleransi umat beragama di negeri ini.