Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum terungkapnya kesulitan guru bahasa Inggris dalam mengimplementasikan scientific approach pada Kurikulum 2013 di MTs S Rambatan, MTs N Batusangkar and MTs S Muhammadiyah Lima Kaum sebagai sekolah yang telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 di Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesulitan guru bahasa Inggris dalam mengimplementasikan scientific approach Kurikulum 2013 di sekolah tersebut.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 3 orang guru bahasa inggris dari tiga sekolah yang berbeda yaitu: MTs S Rambatan, MTs N Batusangkar dan MTs S Muhammadiyah Lima Kaum. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen kunci penelitian ini adalah peneliti sendiri. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Peneliti melakukan observasi terhadap informan kemudian merekamnya dengan bantuan recorder. Kemudian peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur dengan menggunakan panduan wawancara. Untuk menguji kebenaran data, peneliti melakukan teknik triangulasi dalam pengambilan data. Selanjutnya untuk menganalisis data, peneliti mengacu pada teori Miles dan Huberman (2012), dengan langkah–langkah reduksi data, data display dan verifikasi data.
Hasil analisis data didapatkan lima kesulitan guru bahasa inggris dalam mengimplementasikan scientific approach: Pertama, dalam kegiatan mengamati yaitu: Guru mengalami kesulitan dalam memfokuskan siswa terhadap materi yang diajarkan, mereka kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia dan lebih aktif dalam kelas. Kedua, dalam kegiatan menanya yaitu: Guru sulit untuk membangun pengetahuan siswa melalui pertanyaan bahasa Inggris yang benar karena menggunakan pertanyaan yang terlalu umum, mereka menggunakan kalimat rancu. Ketiga, dalam kegiatan mencoba yaitu: Guru kesulitan dalam menggunakan bahasa inggris yang benar dan mereka menggunakan pertanyaan yang umum. Keempat, dalam kegiatan mengasosiasi yaitu: Guru sering menggunakan bahasa Indonesia dalam kelas dan menggunakan bahasa Inggris yang kurang baku.. Terakhir, dalam kegiatan mengkomunikasikan yaitu: Guru menggunakan bahasa Indonesia dalam bertanya dan mereka sulit untuk mengarahkan siswa.
Dapat disimpulkan bahwa guru bahasa inggris dari ketiga sekolah tersebut mengalami kesulitan mengimplementasikan kelima langkah scientific approach dalam Kurikulum 2013.