Abstract:
Muhammad Abdul Istiqlal, Nim 163 0101 015 judul Skripsi PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(PAI) BAGI SISWA TUNARUNGU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA NEGERI LIMAKAUM BATUSANGKAR MATERI SALAT WAJIB,, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, 2020, Jumlah halaman skripsi 85 halaman.
Masalah pokok dalam skripsi ini adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI bagi siswa tunarungu di SMPLB Negeri Limakaum Batusangkar materi salat wajib. Tujuan penelitian ini adalah yakni untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran PAI bagi siswa tunarungu di SMPLB Negeri Limakaum Batusangkar materi salat wajib. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu jenis penelitian yang dilakukan di lokasi tertentu, khususnya di SLBN Limakaum Kab. Tanah Datar. Adapun metode yang digunakan adalah metode survei yaitu untuk memperoleh fakta-fakta dan mencari keterangan dengan jelas.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI bagi siswa tunarungu di SMPLB Negeri Limakaum Batusangkar materi salat wajib, khususnya materi salat wajib siswa merasa kesulitan dalam memahami materi salat wajib, dikarenakan anak tunarungu ini memiliki keterbatasan dalam pendengaran dan hanya menggunakan mata, pada proses pelaksanaan pembelajaran oleh guru PAI untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi salat wajib adalah yaitu dengan menyeragamkan serta mengkombinasikan tiga metode pembelajaran yaitu metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dikolaborasikan satu sama lain. Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran PAI adalah terkait strategi yang digunakan terhadap siswa tunarungu dalam memahami materi salat wajib yaitu strategi konvensional dan strategi mengulang. Terkait faktor pendukung dan faktor penghambat yaitu ada berupa dukungan dari para guru-guru dan para wali murid dan faktor penghambat berupa kurangnya dan keterbatasan buku terkait materi ibadah salat wajib dan juga prasarana yang belum mencukupi kebutuhan pembelajaran.