Abstract:
RADA DESVIANA, NIM. 16 301 080 57, JUDUL: “PROFIL ANAK PUTUS SEKOLAH DI NAGARI SUNGAI PATAI KECAMATAN SUNGAYANG KABUPATEN TANAH DATAR”. Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar tahun 2020.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah profil anak putus sekolah di Nagari Sungai Patai Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar, banyaknya anak-anak yang mengalami putus sekolah pada usia sekolah di era yang serba berpendidikan seperti saat sekarang ini menjadi suatu kajian yang menarik untuk di teliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran kehidupan anak putus sekolah di Nagari Sungai Patai setelah mengalami putus sekolah.
Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian lapangan (descriptif research), menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik Snowball sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis model Milles dan Huberman dan untuk teknik penjamin keabsahan data yaitu dengan cara triagulasi dan analisis kasus negatif.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa profil anak putus sekolah di Nagari Sungai Patai Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar terdapat 6 aspek yaitu: 1). Latar belakang pendidikan keluarga anak putus sekolah tergolong rendah terutama orang tua 2). Latar belakang ekonomi keluarga anak putus sekolah tergolong menengah kebawah dan kebanyak ekonomi rendah/tidak mampu. 3). Latar belakang keharmonisan keluarga anak putus sekolah menjadi salah satu faktor penyebab anak putus sekolah namun tidak semua anak putus sekolah berasal dari keluarga yang tidak harmonis. 4). Faktor penyebab anak putus sekolah diantaranya adalah faktor rendahnya pendidikan keluarga, ekonomi, motivasi dan minat belajar yang rendah, keharmonisan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan pergaulan. 5). Cita-cita anak putus sekolah, hampir semua anak putus sekolah tidak memiliki cita-cita. 6). Aktivitas/pekerjaan sehari-hari anak putus sekolah pada umumnya bertani dan mengambil upahan orang lain.