Konsep Layanan Konseling Individual dengan Pendekatan Muhasabah

Abstract

Ahmad Sanusi. Nim 17 301 08 003 (2021). Judul skripsi: Konsep Layanan Konseling Individual dengan Pendekatan Muhasabah. Jurusan Bimbingan dan Konseling Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar. Penelitian ini di untuk menginovasi dan mengintegrasikan layanan konseling individual dengan pendekatan muhasabah. Model ini merupakan modifikasi layanan konseling individual dengan pendekatan muhasabah. Tujuan dari model layanan konseling individual dengan pendekatan muhasabah adalah memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal, terutama dalam bidang potensi diri, kepercayaan diri, motivasi diri, dan sikap optimis untuk menjalani kehidupan mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dunia dan akhirat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode studi dokumentasi dalam bentuk studi tulisan/buku dan jurnal ilmiah. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan 4 (empat) buku dan 10 (sepuluh) jurnal ilmiah yang berkaitan dengan konseling individual dan muhasabah dengan bentuk tabel. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis isi (content analysis). Menjaga ketepatan pengkajian dan mencegah kesalahan informasi dalam analisis data maka dilakukan pengecekan antar pustaka dan membaca ulang pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep layanan konseling individual dengan pendekatan muhasabah merupakan salah satu model layanan yang mengintegrasikan dan mengkombinasikan layanan konseling individual dengan muhasabah, proses pelaksanaan layanan konseling individual dengan pendekatan muhasabah menggunakan teknik tabayyun, al-hikmah, mau’idzah, dan mujadalah. Karakteristik yang dimiliki oleh guru BK/konselor dalam melaksanakan layanan konseling individual dengan pendekatan muhasabah muhasabah yaitu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki akhlakul karimah, memiliki wawasan keilmuan yang luas dan banyak (terutama wawasan keilmuan agama islam, psikologi, sosial budaya), serta menguasai keterampilan dan teknik konseling (terutama konseling individual).