KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN SMARTPHONE PADA ANAK DI MASA PANDEMI COVID19 ( STUDY PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR PADANG PANJANG)

Abstract

WELZA RAMADHANI, NIM. 16 301 080 90, JUDUL: KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN SMARTPHONE PADA ANAK DI MASA PANDEMI COVID19 ( STUDY PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR PADANG PANJANG). Jurusan Bimbingan Dan Konseling Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar Tahun 2019. Pokok permasalahan dalam peneltian ini adalah meningkatnya pengaruh smartphone pada anak terutama dalam belajar yang menimbulkan kecemasan pada orang tua. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk dan ciri-ciri dari kecemasan orang tua murid ketika anak-anaknya belajar dirumah tanpa pengawasan lansung dari orang tua. lokasi penelitian ini terdapat pedagang kaki lima yang yang mengalami kecemasan terhadap anak yang belajar dirumah menggunakan smartphone dirumah tanpa pengawasan. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian lapangan (field research), Menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data berupa wawancara, Observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis miles dan hibermen dengan cara reduksi data, display data, kesimpulan verifikasi data. Penelitian mencangkup keabsahan data yaitu dengan cara triagulasi. Penelitian ini dilakukan di pasar padang panjang, Informan dalam penelitian ini adalah pedagang kaki lima yang mempunyai anak yang bersekolah di sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian penulis mengemukakan bahwa deskripsi kecemasan orang tua terhadap penggunaan smartphone pada anak di masa pandemi covid19 ( studi kasus di pasar padang panjang ) (1) khawatir (2) takut (3) kurang fokus (4) stress. Ciri-ciri fisik berupa kecemasan berupa pening, kegelisahan dan kegugupan. Ciri-ciri behavioral berupa prilaku terguncang yang dirasakan orang tua sehingga timbulnya kecemasan pada sang anak. Ciri-ciri kognitif berupa khawatir akan anak yang ditingalkan, pikirannya campur aduk yang terjadinya prasangka-prasangka yang negative yang akan terjadi pada sang anak.