Abstract:
M. IHSAN KAMIL, NIM. 1630101125, Judul skripsi “Pelaksanaan Pembelajaran Tahsin Dalam Menunjang Program Tahfizul Qur’an Di Kelas VII Mts S Pondok Pesantren Prof. Dr. Hamka Maninjau”. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar. Permasalahan dari penelitian dalam skripsi ini ialah masih banyaknya santri kelas VII MTs S Pondok Pesantren Prof. Dr. Hamka yang belum membaca al- Qur’an sesuai kaidah tajwid yang benar. Hal ini terlihat ketika peserta didik banyak yang diminta mengulang kembali setoran hafalan pada kegiatan tahfizhul Qur’an karena mereka belum lancar membaca al- Qur’an dan belum memahami hukum tajwid. Rumusan masalah pada penelitian ini ialah bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap pembelajaran tahsin di kelas VII MTsS Pondok Pesantren Prof. Dr. Hamka Maninjau. Sedangkan yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran tahsin di kelas VII MTsS Pondok Pesantren Prof. Dr. Hamka Maninjau. Jenis penelitian yang penulis gunakan yakninya penelitian lapangan (Field Research) melalui pendekatan kualitatif deskriptif. Pada penelitian ini penulis akan mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran tahsin. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah guru pelajaran tahsin, guru tahfiz dan santri kelas VII MTsS Pondok Pesantren Prof. Dr. Buya Hamka Maninjau serta dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran tahsin dan kegiatan tahfiz. Teknik analisis data dalam penelitian ini ialah teknik Miles dan Huberman yang memiliki 3 tahap yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada perencanaan pembelajaran tahsin ustadz menyiapkan bahan ajar, membuat silabus, membuat peta konsep, mengumpulkan sumber, alat tulis serta media pembelajaran tahsin. Adapun saat pelaksanaan pembelajaran tahsin di kelas VII MTsS Pondok Pesantren Hamka ustadz mempergunakan metode talaqqi. Materi yang dijelaskan ustadz pada pelaksanaan pembelajaran tidak seluruh santri memahaminya secara sempurna disebabkan ada santri yang mengantuk saat belajar dan adakalanya ustadz menjelaskan materi dengan agak cepat karena waktu yang tidak cukup. Adapun jenis dan teknik yang dilakukan pada evaluasi yaitu tes lisan dan tes tulisan. Untuk teknik penilaian evaluasi ustadz menetapkan skor tertinggi 100. Pada tes lisan ustadz akan mengurangi nilai tiap kali santri membaca ayat dengan salah. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pembelajaran tahsin cukup menunjang program tahfizhul Qur’an di Pondok Pesantren Prof. Dr. Hamka Maninjau.