Efektifitas Permainan Teka-Teki BergambarDalam Meningkatan Kemampuan Keaksaraan Anak Usia 4-6 Tahun Guguk Gadang Rambatan

Abstract

MELTAPIYA HANDAYANI, NIM 1630109029, Judul Skripsi: “EFEKTIFITAS PERMAINAN TEKA-TEKI BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN ANAK USIA 4-6 TAHUN DI PAUD BATU SARAI GUGUAK GADANG RAMBATAN”, Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar 2022. Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya keaksaraan anak usia 4-6 tahun. Hal ini terlihat ketika masih ada anak yang belum mampu menjiplak dan menebalkan huruf. Hal ini dikarenakan belum adanya penerapan pembelajaran yang khusus untuk melatih itu semua . Jadi, salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaksaraan anak usia 4-6 tahun yaitu dengan cara menggunakan media pembelajaran teka-teki bergambar dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan media pembelajaran teka-teki bergambar terhadap keaksaraan anak usia 4-6 tahun di PAUD Batu Sarai Guguak Gadang Rambatan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain subjek tunggal (single subject design) dengan menggunakan tipe AB. Single subject exprimental design, yaitu desain ekperimen subjek tunggal yang berarti bahwa peneliti melakukan penelitian untuk sejumlah individu dengan analisis secara individual. Prosedur desain ini disusun atas dasar logika baseline (baseline logic. Prosedur pertama dalam desain AB meliputi pengukuran target behavior pada fase baseline dan setelah trend dan level datanya stabil kemudian intervensi mulai diberikan. Terjadi perubahan target behavior pada fase intervensi setelah dibandingkan dengan baseline, diasumsikan bahwah perubahan tersebut karena adanya pengaruh dari variabel independen atau intervensi. Penelitian dari keempat subyek terdapat peningkatan keaksaraan anak setelah diterapkan pembelajaran menggunakan media teka-teki bergambar.Hal ini dibuktikan dengan peningkatan keaksaraan, intervensi subjek AM yang pada sesi 1 dengan skor 10, pada sesi ke 2 dengan skor 12, dan pada sesi ke 3 dengan skor 15. Dari ketiga sesi tersebut pada sesi pertama berada pada rentang 6-10 yaitu pada tahap belum mampu, sedangkan tahap 2 dan 3 berada pada rentang 11-15 yaitu pada tahap mulai mampu.Kemudian pada subjek NK intervensi pada sesi 1 berada pada rentang 11-15 mulai mampu, tahap 2 dan tahap 3 berada pada rentang 16-20 yaitu pada kategori mampu. Selanjutnya, pada subjek AA tahap intervensi grafik cendrung menaik, terlihat pada sesi ke 1 dan 2 berada pada rentang 6-10 yang mana sesi 1 pada skor 8, sesi ke 2 pada skor 10, dan sesi ketiga berada pada skor 11.