Abstract:
Skripsi atas nama RABITHA MEUTIA, NIM 1830406023, Judul Skripsi “Efektivitas dan Kendala Komunikasi Interpersonal Pemandu Dalam Menjelaskan Museum Adityawarman”. Jurusan Pariwisata Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, Tahun 2022. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Efektivitas dan Kendala Komunikasi Interpersonal Pemandu dalam menjelaskan Museum Adityawarman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Komunikasi Interpersonal pemandu dan Kendala Komunikasi Interpersonal pemandu dalam menjelaskan Museum Adityawarman dengan indikator: Sikap Keterbukaan, Sikap Empati, Sikap Mendukung, Sikap Positif, Kesetaraan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang didapatkan diolah secara deskrptif kualitatif kemudian diuraikan dan diklasifikasikan sesuai aspek permasalahan dan dipaparkan menggunakan kalimat yang efektif. Hasil dari penelitian ini adalah Pertama Sikap Keterbukaan, yang dilakukan oleh pemandu sudah menerapkan Senyum, Sapa dan Salam dan memberikan keterbukaan gambaran umum secara Singkat. Kedua Sikap Empati, yang dilakukan tetap memberikan pelayanan yang terbaik gimanapun respon dari pengunjungnya dan kadang melihat efektivitas kerja dari pemandu Ketiga Sikap Mendukung, yang dilakukan tetap menyampaikan informasi menggunakan bahasa yang baik, benar dan lugas agar informasi yang di sampaikan dapat tersampaikan oleh pengunjung.Keempat Sikap Positif, yang dilakukan pemandu selalu menerima sikap positif dari pengunjung dan selalu mengikuti alur masing – masing karakter yang dimiliki oleh pengujung yang berbeda beda dan Kelima Kesetaraan, yang dilakukan oleh pemandu tidak melihat dari segi Suku, Ras, Agama dan Budaya pengunjung semua di samaratakan dan sama saja memberikan pelayanan yang terbaik dari kepemanduan museum dan tidak membeda-bedakan Wisatawana rombongan dan Wisatawan Individu. Kendala yang mucul pada kepemanduan Museum Adityawarman kekurangannya Sumber Daya Manusia sebagai pemandu di museum untuk melakukan komunikasi, karena kekurangannya pemandu aktivitas yang dilakukan kurang berjalan baik yang seharusnya pengunjung yang datang bisa di pandu dengan maka efektivitas komunikasi yang dilakukan pemandu kurang efektif ke wisatawan