Abstract:
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa. Oleh karena itu, etika di dalam pendidikan perlu dilakukan berdasarkan keteraturan. Serta akan terus berlanjut pada setiap individu dengan menekankan pendidikan dan perilaku yang akan mengembangkan bakat, keterampilan, dan minat manusia yang dapat menyeimbangkan kemampuan diri dengan perilaku yang baik. Penelitian ini menggunakan bantuan studi kepustakaan (library reset). Target dari penelitian ini ialah untuk mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan berbagai bahan yang ada di perpustakaan. Pada hakikatnya data yang diperoleh melalui studi pustaka ini dapat digunakan. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah study tokoh. Sebagai kajian studi tokoh, tentu tokoh yang diajukan mesti memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai subyek kajian atau penelitian, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Pemikiran KH. M. Hasyim Asy’ari Terhadap Etika Pendidik Dalam Buku Adab Al Alim wa al Muta’allim. Etika pendidik menurut KH. Hasyim Asy’ari di presentasikan dalam tiga ketegori, yaitu: Etika pribadi seorang guru, etika pendidik dalam mengaja, etika guru kepada murid-muridnya. 2). Pemikiran KH. M. Hasyim Asy’ari Terhadap Etika Peserta Didik Dalam Buku Adab Al Alim wa al Muta’allim digolongkan kedalam beberapa hal yaitu: Etika seorang peserta didik, dan etika peserta didik kepada guru. 3) Perbandingan pemikiran KH. M. Hasyim Asy’ari dengan Imam AlGhazali terhadap Etika Pendidik dan Peserta Didik. Nilai-nilai pendidikan karakter menurut K.H. Hasyim Asy’ari setidaknya ada 7 nilai. Yakni : religius, toleransi, disiplin, sabar, qana’ah, , tawadhu’ atau rendah hati, dan kerja keras. Nilai-nilai pendidikan karakter menurut Imam Al-Ghozali ada 9 nilai. Yakni : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, menghargai prestasi, gemar membaca serta peduli lingkungan dan sosial. Persamaan etika guru Imam Ghazali dan KH Hasyim Asy’ari, mereka mempunyai pandangan yang hampir sama diantaranya adalah seorang guru harus muraqabah kepada Allah. Perbedaan etika guru menurut Imam Ghazali dan KH Hasyim Asy’ari diantaranya adalah, seorang guru dalam memegang amanah ilmiah Allah, menurut Imam Ghazali harus mencontoh perilaku Rasulullah dan menurut KH Hasyim Asy’ari tidak boleh untuk memperoleh jabatan, pangkat, harta, popularitas, pujian ataupun keunggulan daripada yang lain.