Abstract:
Ririn Syafitri, NIM 1830108070 (2022). Judul Skripsi: “Kerjasama Orang Tua dan Guru dalam Menangani Anak Tunarungu di SLBN 01 Bukittinggi”. Program Sarjana Bimbingan dan Konseling Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bentuk yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar, kepercayaan diri, prestasi sekolah anak tunarungu sehingga diperlukannya kerjasama guru dan orang tua dengan melihat kerjasama yang dilakukan, bentuk kerjasama, kendala dalam kerjasama antara guru dan orang tua serta solusinya. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui bentuk, kendala, dan solusi dalam kerjasmaa orang tua dan guru dalam menangani anak tunarungu. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah melalui wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah guru kelas dan orang tua dengan data sekundernya pihak yang terkait anak tunarungu. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa bentuk kerjasama orang tua dan guru dalam menangani anak tunarungu, seperti motivasi belajar membuat jadwal untuk orang tua anak tunarungu datang ke sekolah membicarakan perkembangan mereka dalam belajar, kemudian. kepercayaan diri menyarankan agar orang tua memberi tugas sederhana seperti ke swalayan atau minimarket supaya anak berani berinteraksi dengan orang lain, prestasi belajar memberi masukan kepada orang tua agar menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menenangkan karena ini bias menjadi penyemangat mereka untuk belajar dan jangan terlalu memaksakan apa yang dia tidak mau karena ini bias dapat memicu proses prestasi belajar yang buruk. Kendala kerjasama orang tua dan guru dalam menangani anak tunarungu seperti, tidak bisa mendampingi anak belajar untuk datang ke sekolah dengan alasan sibuk bekerja, tanpa ikut terlibat dalam masalah anak tidak kepada guru. Solusi kendala kerjasama orang tua dan guru dalam menangani anak tunarungu adalah merangkul serta membimbing siswa dalam mengerjakan hal apapun, tidak membedak-bedakan antara anak tunarungu dengan anak berkebutuhan khusus yang lainnya. Dengan kita membimbing anak tunarungu dalam mengerjakan hal positif dan menyelesaikan tugas tidak hanya belajar di sekolah saja tetapi juga membimbing dan melakukan belajar tambahan di luar jam sekolah.