Abstract:
DELVA YONA SASTRAWATI. NIM, 1830105011 judul SKRIPSI Analisis Proses Berpikir Kreatif Peserta Didik Dalam Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Keirsey Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII.I di MTsN 3 Tanah Datar. Jurusan Tadris Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya mengetahui proses berpikir kreatif peserta didik dalam pemecahan masalah matematis. Namun pada kenyataannya proses berpikir kreatif peserta didik kurang diperhatikan. Proses berpikir kreatif peserta didik berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini membahas proses berpikir kreatif peserta didik ditinjau dari tipe kepribadian the keirsey temperament sorter (KTS). Tahap yang digunakan adalah proses berpikir kreatif menurut Wallas. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah empat orang peserta didik kelas VIII MTsN 3 Tanah Datar yang terdiri dari 1 orang peserta didik tipe untuk masing-masing kepribadian guardian, artisan, rational dan idealist. Penentuan tipe kepribadian keirsey dari subjek yang akan dipilih menggunakan angket the keirsey temperament sorter (KTS). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik angket, tes dan wawancara yang dilakukan pada materi bangun ruang sisi datar. Teknik analisis data yang digunakan mengacu pada pendapat Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kemampuan berpikir kreatif peserta didik guardian tergolong kreatif dengan proses berpikir pada tahap persiapan subjek tidak membuat diketahui dan ditanya sedangkan pada tahap iluminasi subjek hanya terpaku dengan cara yang diajarkan guru sehingga kurang tepat mengembangkan alternatif lain. Tahap inkubasi dan iluminasi peserta didik guardian sudah melewati tahap dengan sempurna (2) Kemampuan berpikir kreatif peserta didik artisan tergolong tidak kreatif dan proses berpikir kreatif pada tahap persiapan tidak menuliskan informasi yang ada pada soal, tahap inkubasi cendrung cepat bosan, tahap iluminasi tidak bisa menyebutkan alternatif lain dan tahap verifikasi tidak bisa mengembangkan ide. (3) Kemampuan berpikir kreatif peserta didik rational tergolong sangat kreatif dan proses berpikir kreatif peserta didik dengan tipe kepribadian rational sudah bisa melewati semua tahap baik persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi. (4) Kemampuan berpikir kreatif peserta didik idealist tergolong sangat kreatif, tapi pada indikator elaboration, peserta didik belum bisa memerinci gagasan dan proses berpikir kreatif peserta didik kepribadian idealist sudah bisa melewati semua tahap dengan baik namun kurang sempurna.