Abstract:
Pokok permasalahan dalam SKRIPSI ini adalah terdapat beberapa orang tenaga kependidikan yang masih melanggar peraturan sekolah, seperti datang terlambat, pulang sebelum waktunyadan masih ada juga tenaga kependidikan yang meninggalkan pekerjaannya demi kepentingan pribadinya, bisa dikatakan hampir setiap hari ada tenaga kependidikan yang datang terlambat, dalam melakukan pekerjaan yang telah diperintahkan oleh kepala sekolah sesuai dengan tugas dan fungsinya masih belum optimal dalam bekerjadi SMPN 2 Sungai Tarab. Tujuan pembahasan ini untuk menjelaskan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Tenaga Kependidikan di SMP Negeri 2 Pasir Laweh Kecamatan Sungai Tarab.
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi. Teknik analisis yang penulis gunakan menurut Miles dan Huberman.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala SMPN 2 Sungai Tarab, memiliki tujuh peranan dalam meningkatkan disiplin kerja tenaga kependidikan yaitu: sebagai educator kepala sekolah memberikan kebebasan dan berlaku tegas terhadap tenaga kependidikan. Serta memberikan pembinaan kepada tenaga kependidikan yang melanggar aturan. Sebagai managerkepala sekolah mengkoordinir bawahannya agar dapat bekerja sama dalam hal meningkakan disiplin kerja. Sebagai administrator kepala sekolah memiliki hubungan yang erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, pengusunan dan pendokumentasian, sebagai supervisoryaitu melakukan pengawasan dan pengontrolan untuk meningkatkan disiplin kerja melalui pendekatan kekeluargaan. Sebagai leaderkepala sekolah membimbing, membina, mendorong dan mengarahkan segala pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan sekolah, serta mampu menerima kritikan dan saran dari bawahanya. Sebagai innovatorkepala sekolah membimbing, membina, mendorong dan mengarahkan segala pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan sekolah, serta mampu menerima kritikan dan saran dari bawahanya.. Dan sebagai motivator melakukan berbagai kegiatan yang dapat memberikan semangat dalam bekerja, serta mengikutsertakan tenaga kependidikan dalam setiap kegiatan.