Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk karena menurunya penjualan emas, nikel dan tembaga.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis laporan keuangan PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.Analisis data yang digunakan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk. Rasio likuiditas dengan analisis current ratiodan Quick ratio pada tahun 2012 dan 2015dapat dikatakan kinerja keuangan perusahaan baik, karena berada diatas rata-rata industri.Aktiva lancar yang dimiliki perusahaan sudah mampu menutupi utang lancar perusahaan yang jatuh tempo.Analisis solvabilitas dengan menggunakan debt to asset ratio, debt to equity ratio dikatakan dalam kondisi kurang baik karena aktiva yang dimiliki perusahaan tidak mampu menutupi utang.Analisis rasio solvabilitas debt to asset ratio, dalam kondisi baik, kenaikan dan penurunan setiap tahunnya pada umumnya berada diatas rata-rata industri, maka perusahaan dalam kondisi baik,Perusahaan sudah mampu menutupi utang lancar dengan aktiva yang dimiliki perusahaan.Untuk total debt to equity ratio, Rasio ini dianggap kurang baik, karena pada tahun 2012, 2013 dan 2015 berada dibawah rata-rata industri.Semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan semakin besar pinjaman jika terjadi kerugian dan penyusutan aktiva.
Sedangkan total asset to total debt untuk tahun 2012,2013 dan 2014 terjadi penurunan rasio. Rasio ini dianggap kurang baik karena pada tahun 2012, 2013 dan tahun 2014 berada dibawah rata-rata industri. Dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan aktiva.
Analisis rasio profitabilitas dengan menggunakan net profit margin dapat dikatakan perusahaan dalam kondisikurang baik, karena pada tahun 2013 -2015 berada dibawah rata-rata industri. Sedangkan Return On Equity dapat dikatakan kurang baik karena pada umumnya Return On Equitypada tahun 2013 dan 2015 berada dibawah rata-rata industri. Disebabkan karena perusahaan belum mampu mengoperasikan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba perusahaan.
Kata kunci
Current ratio, quick ratio, debt to asset ratio, debt to equity ratio, gross profit margin, Return On Equity