KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA MATERI LINGKARAN KELAS VIII.1 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) KOTA PAYAKUMBUH

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif matematis merupakan kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, terdiri dari tiga aspek yaitu, aspek kelancaran, keluwesan dan kebaruan. Kemampuan berpikir kreatif matematis terdiri dari lima tingkatan yaitu TKBK 4 (Sangat Kreatif), TKBK 3 (Kreatif), TKBK 2 (Cukup Kreatif), TKBK 1 (Kurang Kreatif), TKBK 0 (Tidak Kreatif). Selain itu dalam menyelesaikan masalah matematis juga diperlukan kesadaran seseorang terhadap proses dan hasil berpikirnya disebut dengan kemampuan metakognisi. Kemampuan metakognisi matematis yang dibahas dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pemantauan, dan penilaian dalam pemecahan masalah matematis. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengenali dan mengetahui kemampuan berpikir kreatif dan metakognisi yang dimiliki oleh siswa dalam memecahkan masalah matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah matematis dan juga mendeskripsikan kemampuan metakognisi dalam pemecahan masalah matematis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.1 MTsN Kota Payakumbuh. Data yang dikumpulkan berupa data tes untuk kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah matematis serta hasil wawancara untuk kemampuan metakognisinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tulisan dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dengan prosedur mereduksi data, menyajikan data, menarik kesimpulan sementara, verification dan menarik kesimpulan akhir. Setelah itu, dilakukan validasi dengan menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dalam menjawab soal tes kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah matematis pada materi lingkaran kelas VIII.1 berada pada TKBK 3 (Kreatif) yaitu 19 dari 39 siswa. Menunjukkan hasil yang maksimal untuk kelancaran, keluwesan, dan kebaruan yang dicapai sebahagian besar siswa. Kemampuan metakognisi matematis siswa dalam pemecahan masalah matematis berada pada kriteria mampu yaitu 12 dari 29 siswa dalam melaksanakan ketiga aspek metakognisi dalam pemecahan masalah matematis yaitu perencanaan dalam memahami masalah dan merencanakan penyelesaiannya, pemantauan dalam menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan penilaian dalam melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan.