Abstract:
Penelitian ini lakukan karena Menurunnya adab guru terlihat dari banyaknya pemberitaan dilapangan, mengenai pencabulan sampai tindak kekerasan yang dilakukan oknum guru kepada muridnya masih saja terus bermunculan. Pada lingkup lembaga pendidikan, guru harusnya mengetahui sampai batas mana pergaulan yang dilakukan di sebuah lembaga pendidikan. Selain berpedoman dari kode etik guru yang telah ada, guru hendaknya melihat kembali pada tokoh-tokoh intelektual muslim terdahulu yang bergelut dalam pendidikan Islam. Ada banyak tokoh yang memiliki kontribusi besar dalam pendidikan Islam, namun disini penulis memilih yaitu K.H, hasyim Asy’ari yang memberikan perhatian mengenai adab pendidik. Sebagai seorang pendidik, pemikiran tokoh tersebut sangat patut dijadikan inspirasi oleh para guru. Adapun adab seorang guru yang ideal menurut K.H Hasyim Asy’ari dijelaskan dalam tiga kelompok atau bagain, yakni pertama, adab guru terhadap dirinya sendiri. Adanya jalan kesufian yang harus dilakukanoleh seorang guru. Kaarena hal ini dianggap jalan tercepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. diantaranya, guru bersikap muraqabah, khauf, sakinah, wara’ dan zuhud serta tawadhu’ kepada Allah SWT. Dimaksudkan agar pendidik berpegang teguh kepada jaran Allah SWT. Disamping itu pendidik juga harus senantiasa menambah ilmu, memiliki akhlak yang baik dan bersemangat. Kedua, adab dalam mengajar, diantaranya, ketika tiba di tempat mengajar, sebelum pelajaran dimulai, mengatur volume suara, mengendalikan majelis dari keramaian, kebisingan dan segala sesuatu yang menggangu kelancaran proses belajar mengajar. Dan ketiga adab guru terhadap muridnya, yaitu diantaranya, meluruskan niat mengajar semata hanya berharap meraih ridha Allah, guru menampilkan sikap tawadhu’ (rendah hati) kepada murid, memperlakukan siswa dengan baik, dan rajin menguji hafalan dan pemahaman murid serta bersungguh-sungguh dalam mengajar dan menyampaikan pemahaman kepad murid dengan mengerahkan segenap kemampuan.