Abstract:
Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu komponen dari kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran matematika atau kompetensi esensial dalam mempelajari matematika yang wajib untuk dilatih serta dimunculkan sejak anak belajar matematika dari Sekolah Dasar (SD) sampai ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Faktanya di lapangan banyak siswa yang tidak bisa menyelesaikan soal cerita dan tidak bisa menjadikannya ke model matematika. Banyak siswa yang jalan-jalan dan mengganggu teman sewaktu pembelajaran berlangsung. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa adalah menciptakan suasana belajar yang cocok dengan jenis gaya belajar siswa. Dalam menyelesaikan masalah matematika, ada beberapa langkah kemampuan pemecahan masalah matematis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) Mengidentifikasi kecukupan data untuk pemecahan masalah. (2) Membuat model matematik dari suatu situasi atau masalah sehari-hari dan menyelesaikannya. (3) Memilih dan menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah matematika. (4) Memeriksa kebenaran hasil atau jawaban. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengenali dan mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengetahuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar visual, 2) Untuk mengetahui pengetahuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar auditorial, 3) Untuk mengetahui pengetahuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya belajar kinestetik.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan metode gabungan, metode kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kelas VIII.2. Data yang dikumpulkan berupa data tes kemampuan pemecahan masalah matematis, angket gaya belajar dan wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes tulisan, studi hasil kerja dan wawancara. Memperoleh angket dengan cara menyusun angket, analisis butir angket, dan reabilitas angket. Data yang terkumpul dianalisis dengan prosedur tabulasi data, analisis hasil kerja, menyajikan data dan menarik kesimpulan.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kategori memuaskan, yaitu dengan persentase 68,75%. Siswa dengan gaya belajar auditori memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kategori memuaskan, yaitu yaitu dengan persentase 72,02%. Siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kategori cukup memuaskan, yaitu dengan persentase 48,61%.
Kata kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Gaya Belajar
KATA PENGANTAR