Abstract:
NUR OKTA MELLIA, NIM 1830105043 judul SKRIPSI “Analisis Kemampuan Penalaran Analogi Matematis Ditinjau Dari Gaya Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP N 2 Padang Ganting”. Jurusan tadris Matematika Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya penalaran analogi peserta didik dalam menyelesaikan soal matematika. Karena pada kenyataannya peserta didik hanya terbiasa dengan soal yang diberikan guru, sehingga menjadi malas mengerjakan soal yang berbeda. Hal ini juga karena peserta didik kurang dilatih menyelesaikan suatu persoalan dengan menggunakan nalarnya dan dominan menggunakan hafalan konsep. Seperti yang diketahui penalaran analogi peserta didik rendah, hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya dipengaruhi oleh tipe gaya belajar.Tipe gaya belajar yang dimiliki peserta didik diantaranya, tipe gaya belajar visual, tipe gaya belajar auditorial dan tipe gaya belajar kinestetik. Pada saat proses pembelajaran peserta didik menggunakan gaya belajar yang sesuai dengan dirinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan penalaran analogi matematis yang dimiliki peserta didik dari masing-masing tipe gaya belajar dalam menyelesaikan soal matematika. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah enam orang peserta didik kelas VIII SMP N 2 Padang Ganting yang terdiri dari 2 orang peserta didik dengan tipe visual, 2 orang tipe auditorial dan 2 orang tipe kinestetik. Pemilihan sampel berdasarkan nilai tes kemampuan penalaran analogi matematis dan angket gaya belajar. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peneliti sendiri sebagai instrumen utama dan angket, tes, pedoman wawancara sebagai instrument pendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket (kuesioner), tes dan wawancara yang dilakukan pada materi persamaan garis lurus. Pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan tipe gaya belajar visual (subjek DCA) mampu menyelesaikan tahapan encoding (pengkodean), inferring (penyimpulan) dan applying (penerapan). Namun pada tahapan mapping (pemetaan) subjek kurang mampu menyelesaikannya. Sedangkan subjek NRA hanya mampu menyelesaikan tahapan encoding (pengkodean) dan applying (penerapan) saja, untuk tahap inferring (penyimpulan) dan mapping (pemetaan) subjek kurang sempurna ketika menyelesaikannya. Berdasarkan hasil jawaban subjek maka dapat disimpulkan subjek tipe gaya belajar visual memiliki kemampuan penalaran analogi yang baik dan cukup baik. Subjek tipe auditorial (subjek GWR) mampu menyelesaikan tahapan encoding (pengkodean), inferring (penyimpulan) dan applying (penyerapan). Namun pada tahapan mapping (pengkodean) subjek kurang mampu menyelesaikannya. Sedangkan subjek AAM hanya mampu menyelesaikan tahapan encoding (pengkodean) dan inferring (penyimpulan) saja, untuk tahapan mapping (pemetaan)) dan applying (penerapan) subjek kurang sempurna ketika menyelesaikannya. Berdasarkan hasil jawaban subjek maka dapat disimpulkan subjek tipe gaya belajar auditorial memiliki kemampuan penalaran analogi yang baik dan cukup baik. Subjek tipe kinestetik (subjek AH dan subjek AR) mampu menyelesaikan tahapan encoding (pengkodean), inferring (penyimpulan) dan applying (penerapan). Namun pada tahapan mapping subjek kurang mampu menyelesaikannya mampu menyelesaikan. Berdasarkan hasil jawaban subjek maka dapat disimpulkan subjek tipe gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan penalaran analogi yang baik.